Posted on Leave a comment

8 Tips Memilih Baby Sitter untuk Anak

Menyewa jasa baby sitter menjadi keputusan dari sebagian besar orang tua yang sibuk bekerja untuk membantu mengasuh putra-putri mereka. Tentunya dalam memilih pengasuh ini harus dilakukan secara seksama dan hati-hati, karena jika tidak dapat menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan. Terlebih kini banyak kasus penganiayaan dari pengasuh kepada anak asuhnya. Ngeri sekali ya, Bu. Jangan sampai hal-hal tersebut terjadi kepada anak kita.

Maka dari itu, Ibu perlu berhati-hati dan menerapkan beberapa tips berikut ini saat memilih baby sitter yang tepat untuk anak. Langsung disimak ya, Bu.

Sudah Pernah Memperoleh Pelatihan Kerja

Mengasuh anak merupakan pekerjaan yang berat dan beresiko tinggi. Sebisa mungkin pilihlah baby sitter yang sudah pernah mendapatkan pelatihan dalam mengasuh anak dengan tepat. Calon pengasuh yang telah dilatih secara profesional tentunya akan lebih baik dalam mengasuh anak. Tidak sekedar asal mengasuh saja, tapi juga bisa mengajari anak berbagai macam hal. Akan lebih baik lagi apabila calon pengasuh tersebut juga pernah dilatih untuk kondisi medis atau keadaan darurat, seperti mengobati anak yang sakit atau terluka dan membutuhkan pertolongan pertama.

Mempunyai Pengalaman Kerja yang Bagus

Pengalaman kerja menjadi satu hal yang akan sangat diperhitungkan dalam mempekerjakan seseorang, termasuk baby sitter. Pengasuh yang sudah memiliki pengalaman mengasuh anak tentu akan lebih terampil dan terbiasa dengan pekerjaannya.

Ibu pun perlu melakukan pemeriksaan secara seksama tentang pengalaman kerja calon pengasuh yang akan Ibu pekerjakan. Bila perlu, mintalah kontak sebagai referensi dari orang yang pernah mempekerjakannya. Jika info yang didapat memang baik, maka dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk mempekerjakannya.

Pilih Pengasuh Rekomendasi dari Pihak yang Terpercaya

Saat ini sudah banyak yayasan yang menyalurkan baby sitter secara terpercaya. Biasanya pengasuh yang disalurkan oleh yayasan sudah dilatih dan tidak sembarangan. Ibu juga boleh meminta rekomendasi pengasuh dari orang yang terpercaya, seperti teman, kerabat, atau tetangga yang pernah memakai jasanya. Mintalah setidaknya tiga orang yang dapat dimintai keterangan tentang pengasuh tersebut agar Ibu lebih bisa melihat kinerja di tempat ia bekerja sebelumnya.

Pandai dan Nyaman Saat Berinteraksi dengan Anak-anak

Tidak semua orang pandai dan bisa nyaman saat berinteraksi dengan anak-anak. Jadi setelah Ibu mewawancarai calon baby sitter dan merasa cocok, jangan buru-buru mempekerjakannya. Buatlah sesi percobaan terlebih dulu untuk melihat apakah ia memang ‘luwes’ merawat anak. Minta ia untuk bermain dan mengasuh anak selama beberapa saat.

Perhatikan bagaimana ia berinteraksi dengan buah hati. Bila ia terlihat menikmati pekerjaannya dan sayang anak-anak serta anak Ibu juga terlihat nyaman bersamanya, maka calon pengasuh bisa menjadi pengasuh yang tepat untuk anak.

Melihat Rasa Tanggung Jawabnya

Rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan adalah salah satu hal yang harus dimiliki oleh calon baby sitter Ibu. Bagaimana cara melihatnya? Bisa dengan menjadwalkan wawancara secara langsung dengannya. Jika ia datang tepat waktu, hal tersebut biasanya menandakan ia merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Artinya, ia juga akan bekerja secara bertanggung jawab untuk mengasuh anak Ibu dengan sebaik-baiknya.

Lakukan Tes Kepribadian

Untuk melihat apakah calon baby sitter tidak memiliki perilaku buruk yang dapat membahayakan anak, Ibu bisa melakukan tes kepribadian terhadapnya. Berikan tes menggunakan buku atau website psikologi yang bisa didapat secara mudah. Dari tes tersebut, dapat diketahui apakah calon pengasuh tersebut cenderung emosional, kasar, dan labil atau tidak.

Tetap Berikan Pengawasan

Apabila sudah menetapkan pilihan, Ibu perlu memberikan pengawasan pada baby sitter baru tersebut pada beberapa hari pertamanya bekerja. Beritahukan apa saja rincian tugasnya, hal-hal yang menyangkut anak (kesukaan, makanan, alergi, serta hal yang boleh dan tidak dilakukan), nomer telepon yang dapat dihubungi ketika ada kondisi darurat, dan tempat ia dapat meminta bantuan ketika membutuhkan pertolongan.

Jika Ibu tidak bisa mengawasi secara langsung, mintalah bantuan pengawasan dari keluarga terdekat, seperti orang tua atau saudara kandung. Perhatikan dengan seksama bagaimana ia berinteraksi dengan anak. Bila ada yang kurang tepat, berikan teguran secara halus agar tidak mengulanginya lagi.

Terapkan Peraturan

Supaya baby sitter anak yang baru dapat bekerja sebaik-baiknya, Ibu perlu menerapkan beberapa peraturan yang harus dipatuhi, misalnya kapan waktunya mulai bekerja dan boleh beristirahat, serta tidak boleh menggunakan ponsel saat sedang bekerja agar bisa fokus mengawasi anak. Tulislah peraturan tersebut pada sebuah kertas dan tempel di tempat yang mudah terlihat.

Nah, itulah beberapa tips dalam memilih baby sitter untuk anak yang bisa Ibu coba lakukan. Tidak mudah memang untuk mendapatkan pengasuh anak yang cocok sesuai dengan keinginan kita, tapi setidaknya beberapa tips tersebut dapat membantu Ibu mendapatkan pengasuh yang dapat dipercaya untuk membantu merawat buah hati selama Ibu bekerja. Semoga informasi di atas bermanfaat.

Sumber:

Alodokter, TheAsianParent

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *